14 May 2010

Choky Sitohang

Young, handsome, multi-talented and also having faith in GOD. We couldn’t ask for more than that. Well, this complete packet is belong to Choky Sitohang.

Pengalaman mewawancarai presenter yang tengah naik daun ini via telepon sekitar satu setengah tahun yang lalu itu benar-benar membuat saya semakin terkagum-kagum dengan sosok pria Batak yang satu ini. Habis bagaimana tidak, tutur katanya yang santun dan jauh dari kesan tinggi hati membuat sesi wawancara kala itu berjalan secara spontan dan mengalir begitu saja.

Kebanyakan isi wawancara kala itu untuk mengkonfirmasikan hasil wawancara yang pernah dilakukan tayangan ‘Cek & Ricek’ terhadap sulung dari tiga bersaudara itu. Namun, tentu saja, saya menyelipkan beberapa pertanyaan baru dari saya sendiri.
Terus terang, saya menangkap kesan kalau Choky menganggap keberhasilan yang ia raih saat ini tak lepas dari kebaikan TUHAN. Meskipun begitu, tidak ada sama sekali kesan sok suci dari ucapan-ucapannya tersebut.

Choky yang pernah main film itu mengaku selektif dalam memilih peran bila kembali ditawari berakting lagi. Semua ini terkait dengan masalah prinsip dan keyakinan. Secara terus-terang, pria 27 tahun ini menyebutkan bila ia enggan bermain film horor. Alasannya sederhana, ia tidak mau mempromosikan setan dan apapun itu namanya.
“Lebih baik saya menceritakan kebaikan TUHAN. Choky, begitu ia menyebut dirinya, tidak mau menjadi batu sandungan bagi orang lain. Apalagi, Choky juga aktif di pelayanan,” begitu ucapnya kala itu.

Soal rencananya ke depan, pria yang besar di Kota Kembang, Bandung ini menyerahkan sepenuhnya kepada Sang Pencipta, “Choky pasti pengen terus eksis, pengen terus berkarir. Dengan seijin Tuhan, saya ingin seperti senior-senior yang tetap eksis dan Choky juga ingin punya sekolah broadcasting. Pengen buat album sekuler, karena sayang kalau tidak dikembangkan.”




PS : Beberapa saat setelah wawancara tersebut, saya bertemu muka dengannya di suatu acara di Hotel Mulia. Saya kemudian memperkenalkan diri sekaligus menyebutkan nama media tempat saya bekerja ketika itu. Tak disangka, ia lalu memanggil Tony, manajernya dan memperkenalkan saya kepada dia. What a nice guy he is. Well, tentu saja saya tak melewatkan kesempatan itu untuk berfoto dengannya ;p

No comments: