18 March 2010

Sebuah Konklusi Sotoy Tentang Relationship



Iseng-iseng baca entry-entry lama di blog, gue nemu entry tentang pandangan ‘My Love My Darling’ tentang cewek idamannya.

Jadi ceritanya, waktu itu, somebody, just call him ‘Melon’, dumped me karena gue dinilai terlalu oon. Huh, nyebelin banget kan? Gara-gara itu, gue jadi nangis bombay dan akhirnya curhat ke bapak itu.

Melon wrote on 11/10/2007 at 12.48.39 AM :
I’m afraid we shouldn’t meet anymore, Dear 
We simply don’t seem to be interested in the same ideas and ideals…
Language skils or not 

Sesi curhat by e-mail antara gue dan dia itulah yang gue rangkum saat ini. Kalau banyak ngaconya, yah maklum aja, namanya juga konklusi sotoy, hahaha…

Gak bisa dipungkiri, kalau dalam sebuah relationship, kesamaan interest itu ngebantu banget untuk membuat sebuah hubungan works well at the beginning. Tapi biarpun begitu, akan jauh lebih baik, kalau ada perbedaan-perbedaan di antara pasangan itu.

Soalnya perbedaan-perbedaan itulah yang membuat warna dalam sebuah hubungan. Dengan demikian, setiap orang can teach each other the new things they know very well.

Be the real you alias jadi diri loe sendiri. Hubungan yang pake topeng a.k.a fake itu sama sekali enggak asyik. Jadi, daripada sibuk nutup-nutupin borok yang loe punya, mending dari awal loe udah nunjukin asli loe kayak gimana. Like he said, ‘I like the girls who can express themselves.’

Gak cuma cewek, cowok juga butuh pasangan yang smart. Tapi pintar-nya gak secara akademis doank yah. Versi ‘smart’ beliau adalah perempuan yang bisa membuat keputusan sendiri, mampu ngebuat intelligent conclusions dan juga bisa ngebuat percakapan yang menarik yang punya substance. Sense of humor ternyata juga kudu, mesti, wajib dan harus hukumnya!!!

Not trying to be show-off yah, here what he thinks about me : “You are a smart girl and you are fun too!!’ Hahaha, minta digetok mode on ceritanya ;p

No comments: