29 December 2009

Oh, How I Miss You Daddy




This is our second Christmas without you, Pa!


Oh, it was like yesterday you laughed at me telling how afraid Kathleen was to see her grandma
‘She thought your mom was a monster’, it was your joke when I insisted to join your conversation with mom on bed, two days before you got stroke
‘I want to be near my daddy,’ that was my argue that night

I can’t believe it would be the last time I saw the love and the happiness melted and sparkled so clearly in your eyes

To be honest, I didn’t have any spirit to celebrate Christmas last year since you’re just gone for only a month and a couple of days.

It has changed now since I believe that you want us, everyone you love, keep the spirit you always had each Christmas day.

I got this message when I woke up on this Christmas morning. I could feel your presence in the backyard. You squated there and looked suprisingly at a present you found on the grass.

Ah, I remember this moment : you then screamed and called us to search another presents in the other places. I know it was your way to tell you were there.

MERRY CHRISTMAS TOO, PA
I LOVE YOU ALWAYS…

24 December 2009

Merry Christmas All...




May the joy of HIS birth brings peace to each of us.

GOD Bless You...

14 December 2009

Singapore - Kuala Lumpur 2009 Journey

Day 1




Gak terasa tiga bulan berlalu, sejak perjalanan backpackerku ke Singapura dan Kuala Lumpur. Berhubung ini adalah pengalaman pertama berpetualang ke negeri orang seorang diri, jadi dua kota itulah yang menjadi destinasi perjalanan kali ini. Lain waktu, kota yang akan disinggahi pastinya akan lebih jauh lagi (Amiiiin).

Pesawat Air Asia QZ7784 yang ditumpangi bertolak ke Singapore pukul 14.15 WIB dan tiba di Bandara Changi pukul 16.25 waktu setempat, 30 menit lebih cepat dari jadwal yang diperkirakan.

Oh yah, jangan lupa membawa fotokopi KTP, NPWP dan paspor (hal 1,2 dan 48). Pastikan juga membawa kartu NPWP kamu yang asli. Gak mau kan harus bayar biaya fiskal sebesar Rp 2.500.000,00?

Nyampai di Singapore, sifat narsis gue mendadak kumat, gara-gara ngelihat layanan internet gratis di bandara. Dengan cepat, jemariku menari di atas tuts keyboard, meng-update status di account Facebook-ku : ‘Rosa has just arrived safely at Changi airport’, hahaha...

Setelah bertanya ke sana-kemari, station MRT akhirnya ketemu juga. Yah, berhubung ini adalah liburan ala backpacker, taxi emang haram hukumnya untuk dinaiki karena muahaal ;p Stasionnya masih berada dalam kawasan bandara, jadi gak perlu jalan jauh-jauh. Pokoknya begitu selesai ambil bagasi dan pas melihat pintu exit, kita langsung belok kiri, jangan langsung keluar. Dari situ naik eskalator dan voila, stasion MRT-nya ada di sebelah kanan.

Awalnya gue sempat bingung karena gak tahu harus ngapain dulu. Gue hanya bengong menatap rute perjalanan MRT dan LRT yang memang dipasang di dalam setiap MRT. Gue gak tahu harus turun dimana untuk ke rumah kakak sepupu gue yang letaknya di Bukit Batok West Avenue.

Tapi untunglah, ada satu wanita keturunan India seumuran yang akhirnya memberitahukan untuk bertukar line kereta ketika sudah sampai di stasiun Jurong East. Jadi dari bandara, gue ngambil line hijau dengan rute bandara Changi ke Joo Koon sementara line kedua yang gue ambil warnanya merah dengan rute Jurong East ke Marina Bay.

Sumpah, rute perjalanan yang gue tempuh jauh banget dan gue harus ngeluarin S$ 1,98 untuk perjalanan hari itu. Gak disangka, sisa saldo di kartu EZ Link yang gue bawa dari Jakarta cuma tersisa S$ 1, jadinya malam itu gue sudah harus memecahkan S$ 50 pertama gue untuk reload sebesar S$ 10.

Begitu sampai di stasiun Bukit Batok, mata gue langsung jelalatan mencari makanan. Gila, perut gue lapar banget. Meskipun ada Mc Donald’s berdiri megah di seberang stasion, tapi masa sih jauh-jauh ke Singapore, gue makannya malah di Mc D lagi.

Untunglah dekat situ, ada juga Kopitiam (foodcourt Singapore). Gue milih makan nasi rames dengan lauk bola-bola daging babi, terong sambal dan tumis brokoli jamur. Sayangnya makanannya hambar dan dingin, jadinya gue makan lagi deh setelah nyampai di rumah kakak sepupu ;p

Well, it’s been 3 months since I did my first adventure as a backpacker. Singapore and Kuala Lumpur were my destination because they’re not really far from my hometown, Jakarta.

The plane tookoff from Soekarno – Hatta airport around 14.15 and landed at Changi airport at 16.25, 30 minutes earlier than the schedule.

For Indonesians, just don’t forget to bring copies of your KTP, NPWP and also your passport (page 1, 2 and 48). You should bring your NPWP card to avoid paying fiscal fee Rp 2.500.00,00.

I couldn’d resist to update my status on Facebook when seeing there was free internet service inside the airport : ‘Rosa has just arrived safely at Changi airport’, hahaha...

After asking direction from several people, I finally found that the nearest MRT station which was in the Terminal 3.

At first, I didn’t have any idea about the exact location of my cousin’s place which is in Bukit Batok West Avenue. Fortunately, a nice Indian woman around my age told me to change the train line when I arrived at Jurong East station.

The first line I took was the green line which route is from Changi airport to Joo Koon and the second line - which is red – is from Jurong East to Marina Bay.

It was such a very long trip. I spent S$ 1,98 for that. Too bad, the credit in the EZ Link card that my other cousin gave me in Jakarta, was only left S$ 1 so I reloaded the card for S$ 10.

It had been dark when I finally arrived at Bukit Batok Station. I was exhausted and starving so I decided to have dinner at the nearest Kopitiam (Singaporean foodcourt). My menu was a portion of rice, pork meatball, chilli eggplant and broccoli with mushroom. IT WAS COLD, YUCK!!!


Day 2














Saatnya menjelajah Singapura !! Kakak sepupu nyaranin untuk mendatangi Science Centre dulu. Di sana, gue ngeluarin duit S$16 (S$6 untuk masuk Science Centre sementara sisanya untuk Snow World).

Wanita penjual tiket ngomong kalau dia udah nebak gue orang Indonesia. Pas gue tanya apakah itu karena wajah gue, eh, dia malah nyahut kalau aksen alias logat gue yang Indonesia banget. Hahaha, no wonder kalau ‘My Love My Darling’ pernah bilang kalau gue gak punya that sexy ‘R’ accent, pfff…

Ramai banget suasana saat itu. Mungkin karena lagi jam sekolah yah, jadi banyak banget bocah-bocah berseragam berseliweran di sekitar gue. Sayangnya, gue gak sempat terlalu mengeksplor tempat ini, soalnya masih banyak tempat yang harus gue kunjungi hari itu. Biar begitu, gue cukup puas kok di sana.

Setelah menikmati menu makan siang berupa nasi babi merah dan es teh tarik, gue kembali ke Science Centre karena barang-barang gue masih ada di dalam loker. Apalagi, gue kan belum masuk ke Snow World, yang emang letaknya bersebelahan.

Gue sih gak terlalu nyaranin untuk ke situ karena tempatnya kecil dan kita gak boleh ngambil foto di dalam (soalnya udah ada petugas khusus untuk itu dan biaya nebus fotonya buat gue gak worthed yah, S$13 untuk ukuran 10R atau S$24 untuk 4 foto ukuran dompet alias 2R). Sayang kan duitnya ;p

Oh yah, jangan lupa yah untuk makai/ bawa celana panjang dan juga kaos kaki, kalau gak mau ngeluarin duit untuk nyewa barang-barang itu. Gue aja sempat nyesel, karena harus ngeluarin duit ekstra untuk nyewa sarung tangan, tapi mau gimana lagi, gue ngerasa kedinginan.

Kalau gak penasaran dengan bentuk salju, mungkin gue gak nggak akan datangin tempat ini. Tapi yah, maklum aja, negara kita kan negara subtropis yang cuma kenal dua musim saja, musim hujan dan musim kemarau, hehehe…

Puas bermain seluncuran di atas salju, gue langsung bergegas ke stasiun MRT terdekat, which is Jurong East, untuk pergi ke stasiun City Hall. Begitu nyampe di sana, gue langsung ambil arah kiri dan jalan terus sampai ketemu gereja St Andrew.

Setelah puas bernarsis ria, gue melanjutkan perjalanan dan melewati City Hall, The Old Parliament yang di depannya ada patung gajah (gedung ini sekarang berubah fungsi menjadi The Art House), Asian Civilization Museum (biaya masuknya S$5 tapi gue gak masuk ke sana) dan setelah itu, gue ketemu juga dengan Fullerton Hotel yang tersohor itu.

Satpam di sana bersahabat banget, meski saat itu penampilan gue terlihat gak akan mampu untuk nginap di sana, JJJ. Bapak keturunan India ini bahkan mau ngambilin foto gue dan juga ngasih tahu arah ke Merlion Park. Sayangnya, gue lupa ngambil foto beliau, padahal seragamnya unik lho.

Meskipun Merlion ada di seberang hotel, tapi gue harus jalan cukup jauh juga yah untuk nyampe di sana. Maklum, letak jalan bawah tanah untuk nyebrang cukup tersembunyi dan gak ada jembatan penyebrangan pula di sana. Tapi, akhirnya, gue nyampe juga di Marina Bay.

Gara-gara sibuk moto-moto, gue jadi ninggalin barang bawaan gue sembarangan. Jadinya diambil deh ama tukang sapu jalanan karena dianggap sampah. Untungnya, ada cowok yang ngasih tahu gue dan langsung deh gue nyari tuh tukang sapu. Bukannya gue yang marah, eh, justru dia yang misuh-misuh karena gue sembarangan naruh barang milik gue L

Oh, hampir lupa, gue sempat beli cemilan juga di sana. S$2 keluar dari dompet gue untuk ngebeli gulali (yang warnanya ungu, hehehe…) dan juga es krim kacang merah di atas roti. Mantap kan ;p

Perjalanan hari ini ditutup dengan menyusuri Singapore River. Cuma ada 7 orang di kapal kala itu. Itupun termasuk pengemudi kapal dan penjual tiket. Aturannya, gue naik kapalnya lebih malam lagi biar bisa ngelihat pemandangan Singapore di waktu malam L.

It’s time to explore Singapore!! My cousin suggested me to visit Science Centre first. I paid the entrance fee for S$16 (S$10 for Snow World and S$6 for Science Centre).

The lady who sold the ticket told me that she had guessed that I’m Indonesian, after I said where I came from (Well, it’s not because of my skin or my face, but it’s because of my accent ;p)

It was totally crowded. Pupils in different uniforms were everywhere!! Too bad, I didn’t explore that place much. I still had a lot of places to visit that day, but surely, I had fun there.

After having lunch, I went to Snow World, next to Science Centre. It’s not really recommended to visit because it’s rather small and we are not allowed to take pictures inside (They already have staff for that thing). Oh, don’t forget to use long pants and socks or you would have to rent for them.

The reason why I went inside was just because of my curiousity. Remember, I come from a sub-tropical country that makes me never see the snow before, hehehe…

My next destination then was the nearest MRT station (Jurong East) to go to the City Hall station. From there, I turned left and just walked until I found St. Andrew Church. After that, I walked again and found the City Hall, The Old Parliament with its elephant statue which is now become The Art House, Asian Civilization Museum (its entrance fee is S$5 but I didn’t come inside) and finally, I passed that famous Fullerton Hotel.

The security staff was very friendly. Beside took my pictures in front of this hotel, he also told me the direction to go to Merlion Park. Too bad, I forgot to take his picture to show how unique his uniform was.

Merlion is just opposite the hotel but I should walk quite far, since it’s not easy to find the subway to cross the street (there wasn’t any bridge over there) but finally, I arrived at Marina Bay.

I was busy taking pictures and leaving my stuffs unattendedly, so the cleaning service took them away. Luckily, a man saw this and told me about that. When I came to have my things back, that cleaning service said some blablabla thing to me, about how bad I was, leaving my things carelessly L

Ah yes, there, I spent S$2 to buy a candy cotton (its colour was purple!!)and red bean ice cream in a bread, yummy ;p

I ended the trip that day by cruising the Singapore River. There were only few people on the boat : 7 persons included me and two staffs !!! Well, it wasn’t really worthed to pay S$13 for, since it wasn’t getting dark yet so I couldn’t get the view of Singapore at night from the boat L.



Day 3








Lantaran kebanyakan jalan kemarinnya, hari ini gue bangun telat. Yah udah deh, gue mutusin untuk pergi ke Little India. Dari stasiun Bukit Batok, gue ganti jalur MRT dua kali. Setelah nyampe di Jurong East, gue naik jalur hijau sampai Outram Park dan dari situ, gue nyambung naik jalur ungu. Terus terang, gue paling gak suka naik jalur warna ini, soalnya selain harus turun eskalator, gue juga harus jalan cukup jauh setelah turun dari jalur hijau.

Setelah jalan beberapa ratus meter, gue ngelihat ada toko kecil yang menjual perhiasan. Langsung aja gue ke sana untuk memilih-milih barang. Waktu nanya sama penjaga toko, nenek-nenek berbaju sari, soal harga gelang yang gue pegang, eh, tuh nenek dengan kasarnya merampas gelang itu dari tangan gue. Ngebetein banget kan? Jadinya gue langsung pergi aja dari situ dan nyari toko yang lain. Untung aja ketemu dan pelayan tokonya bersahabat pula .

Habis itu, gue makan di sebuah restoran India. Pelayannya nyaranin untuk mesan setengah porsi aja, yaitu satu potong Roti Prata. Untuk minumannya, gue mesan Massala Tea. Rasa tehnya hampir sama dengan the susu, namun, ada rasa pedas-pedasnya dikit. Kata pelayannya, teh ini dibuat dari 16 bumbu, seperti jahe, kayu manis dan lain-lain.

Gue terus jalan lagi ke Sri Veeramakaliamman Temple. Lagi ada upacara keagamaan di sana. Sebenarnya kita diperbolehkan masuk ke dalam, tapi harus mencopot sepatu dulu. Tapi karena malas, yah udah deh, gue hanya puas foto-foto aja dari luar .

Tujuan terakhir : Mustafa Centre. Yup, tempat ini emang terkenal banget di kalangan turis Indonesia buat beli oleh-oleh. Hampir semua barang ada di sini. Oh yah, kalau kamu kehabisan dollar, di sini juga ada money changer kok. Mereka menerima uang Rupiah dan ratenya juga lumayan bagus.

I was very exhausted the day before so I woke up late on my third day. This time, I decided to go to Little India. From Bukit Batok (the red line), I change the train line twice. First, I changed to the green line at Jurong East, then I took the purple line at Outram Park. The things I hate most from taking this line are because we should take an escalator downstair and walk quite far from the green line .

I passed several Indian restaurants before I found a little shop selling accessories. Well, I’m addicted to those things, bracelets, necklaces, earrings, you name it . Too bad, the shopkeeper (an old lady in sari) treated me badly, so I decided to leave this shop immediately. She grabbed sarcastically the bracelets which I held, when I asked her their price. Hello, I’m not a thief, huh??? I then bought the bracelets from other shop which its shopkeeper treated me nicely .

I then ate at an Indian restaurant. The waiter suggested me to buy just a half portion (which is only a slice of Roti Prata). I also asked him to serve me Masala Tea (its taste is like milk tea, but it has about 16 spices on it like ginger and cinnamon).

From there, I went to Sri Veeramakaliamman Temple. The holy ceremony was held at that moment. We should take off our shoes before entering that place but I was about too lazy to do that  so I just took pictures from outside.

My last destination that day was Mustafa Centre. It’s time to shop !!! Yeah, this place is well-known as a tourists’ destination to buy souvenirs ;p. You can find almost everything here ;p.