30 September 2009

Minta Sumbangan Kok Maksa?



* Semoga apa yang saya tulis ini tak membuat saya sampai harus bernasib sama seperti Prita Mulyasari*

Sekali lagi, konsumen dirugikan oleh ulah sebuah supermarket besar yang ada di Mal Ciputra, Grogol, Jakarta Barat. Kali ini, saya sendiri-lah yang menjadi korbannya. Minggu (28/09) kemarin, saya berbelanja tepung beras untuk bahan pisang goreng di sana. Tak seperti biasanya, saat itu, saya tidak membawa dompet receh ‘kebesaran’ saya.

Total belanja saya malam itu tidak berakhir genap, Rp 4.850,- dan saat saya melihat struk pembayaran, tertera sumbangan sebesar Rp 150,-. Sumbangan itu adalah INISIATIF MEREKA SENDIRI, karena dari awal mereka tidak pernah menanyakan kesediaan saya untuk memberikan SUMBANGAN yang bersifat PAKSAAN tersebut.

Dengan muka sedikit merengut, saya tetap membiarkan PEMAKSAAN itu terjadi. Saya lagi malas ribut. Namun dalam hati, saya bertekad untuk selalu menenteng-nenteng dompet receh saya kelak.

Sialnya, saya tiba-tiba terserang batuk dan mau tak mau, saya harus kembali ke sana, di hari yang sama untuk membeli obat batuk dan beberapa perintilan lainnya yang tidak terlalu penting.

Saat sang petugas membuka kasir miliknya, iseng-iseng saya mengintip ke dalamnya. Ternyata memang tidak tersedia cadangan uang receh atau dengan kata lain, mereka memang sengaja mencari gampangnya saja, dengan tidak mau repot-repot mempunyai kembalian uang kecil untuk konsumennya.

Benar saja, mereka menggenapkan begitu saja belanjaan saya yang kedua tersebut. Itulah sebabnya mengapa saya akhirnya memutuskan untuk menulis surat komplain ini sekarang.

No comments: