17 March 2009

Sumpah, Gue Bingung



Sejak kejadian hari itu, semuanya emang berubah. Memang sih, secara officially, kita belum sepakat untuk mengakhiri apa yang pernah kita mulai. Tapi, terus terang, semuanya udah tidak sama lagi. Masalahnya, gue kini merasa ada jarak tak terlihat di antara kita berdua.

Jujur, kalau ditanya, gue emang masih cinta dia. Begitu juga dengan dia. Sampai-sampai, tadi siang, ketika kita lagi lunch bareng, dia sempat-sempatnya nanya, 'Kamu masih cinta gak sama Abang?'. Iya, Bang. Sampai sekarang pun, kamu masih memiliki hati aku. Tentu saja kalimat yang terakhir hanya aku simpan dalam hati. Bisa-bisa tambah GR deh dia, hahahahaha....

Sampai sejauh ini, udah banyak banget nasehat yang gue dapat dari teman-teman gue. Intinya, semuanya nyuruh gue untuk let him go. Gak ada masa depan dari hubungan kita berdua. Karena catat yah, kita berdua punya keyakinan yang berbeda. Ada lagi faktor 'X' dari dia yang bikin masalah tambah runyam. Gak heran, kalau banyak orang yang bilang gue terlalu nekad, untuk menjalin cinta dengan Abang.

Mendekat ke dia, salah. Menjauhi dia juga salah. Semua serba salah. Selama ini, gue udah terbiasa bersama dia, udah terbiasa melihat senyumnya, terbiasa mencubit hidungnya, terbiasa melihat dia nge-dumel kalau moodnya lagi gak bagus, terbiasa dengan cara makannya yang berisik, pokoknya masih banyak deh...

Entahlah, sampai kapan ini akan terus berlanjut. Benar kata Iwan, marketing baru di kantor gue, 'Semakin ditahan perasaan, malah semakin rindu. Mending jalani saja seperti biasa, tapi coba mulai posisikan diri dia sebagai seorang teman.' Hmmm, good idea. I'll try to do these things now. Wish me luck then.

No comments: