30 March 2009

Me Vs Persembahan


Sebuah cerita dari ‘Kumpulan Ilustrasi untuk Sekolah Minggu’ membuat aku tertarik untuk menulis blog tentang persembahan hari ini.

Ceritanya, seorang nenek memberikan sejumlah uang logam yang masih baru kepada cucunya. Tak lama, sang cucu memisahkan uang-uang logam tersebut.

Ini untuk Yesus, ini untuk ibu, ini untuk ayah, begitu seterusnya, sampai akhirnya tinggal satu uang logam

“Uang ini untuk Yesus,” begitu kata sang cucu.

Mendengar itu, sang ibu bertanya, “Bukankah tadi kamu telah memberikan untuk Yesus?”

“Ya ibu, uang yang pertama tadi adalah milik Yesus sendiri. Sedangkan yang satu ini adalah persembahanku kepadaNya,” begitu jawabnya.

Got the point ?

Sebagai orang Kristen, tentunya kita mengenal istilah ‘persembahan persepuluhan’ yang jumlahnya 10 % dari total penghasilan yang kita terima.

Dari kacamata duniawi, jumlah segitu mungkin terbilang besar, apalagi kalau mengingat susahnya kehidupan jaman sekarang.

Tapi kalau dipikir-pikir, jumlah segitu gak seberapa. Istilahnya, Tuhan udah ngasih gue berkat, masa sih gue gak mau ngasih sepuluh persennya?

Sang cucu dalam ilustrasi di atas, seolah udah paham tentang makna memberi untuk Tuhan. “Uang yang pertama tadi adalah milik Yesus sendiri. Sedangkan yang satu ini adalah persembahanku kepadaNya,” begitu tandasnya.

Penegasan ‘milik Yesus sendiri’ menunjukkan bahwa ia sudah punya kesadaran bahwa dari segala harta yang ia miliki, sebagian adalah milik DIA.

Sepuluh persen dari penghasilan kita itu memang milik Tuhan. Tapi terkadang, kita bermain hitung-hitungan dalam mengembalikan kepunyaanNya tersebut.

Seberapa banyak sih dari kita yang benar-benar memberikan sepuluh persen penghasilannya kepada DIA? I’m not trying to be judge, I’m just saying the truth. Sadly, not many people do it.

No comments: