27 August 2008

TUHAN, aku minta yang kayak gini, satu aja...

Hohoho, tumben-tumbennya gue minta pendamping hidup sama Tuhan. Permohonan (dari hati terdalam) ini keluar begitu saja dari hatiku, saat kebaktian Minggu malam di Citraland, baru saja akan dimulai. Gara-garanya, aku melihat seorang pria berwajah lumayan dan terlihat mapan, sedang asyik bermain gitar di depanku, hohoho...

Ngomongin pernikahan emang kagak pernah ada matinya. Apalagi buat gue, yang di usia ke-28 ini, masih diberi kesempatan sama Tuhan untuk merasakan asyiknya jadi seorang single.

Buat gue sih, keadaan itu bukanlah menjadi masalah besar. Apalagi, sampai saat ini pun, gue masih tetap punya comfort zone, dimana banyak sahabat gue yang juga memilih kebebasan yang seperti gue. Entahlah kalau kelak mereka menikah, pasti gue akan mulai merasa 'terancam' dan jadi kelimpungan untuk segera mengikuti jejak mereka, hahaha...

Satu hal yang pasti, mereka pulalah yang menjadi 'tameng' ketika mama bertanya soal kapan aku akan menikah.

Jujur aja nih, soal jodoh, memang sempat gue singkirkan jauh-jauh dari benak gue. Apalagi ketika Tuhan mengijinkan gue mencicipi cuci darah selama 2 tahun 8 bulan. Selama itu, prioritas utama gue adalah 'how to get rid of being on dyalisis for the entire of my life'.

Tuhan akhirnya menjawab permohonan hati gue ini, lewat operasi cangkok ginjal yang kujalani di negeri Tirai Bambu, awal Juli 2004 lalu. Setelah itu, prioritas hidup gue pun otomatis berubah, karena gue pengen cepat-cepat lulus dan menjadi seorang sarjana.

Hampir satu setengah tahun penantian itu sebelum akhirnya aku resmi menyandang gelar 'Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia' dan lagi-lagi, sebuah impian baru kembali muncul, "Tuhan, aku pingin punya pekerjaan."

Untunglah, gue gak perlu berlama-lama menunggu. Tujuh bulan setelah dinyatakan lulus, akhirnya gue pun mendapat pekerjaan pertama. Dekat rumah pula, jadi gak perlu tua di jalan dan berat di ongkos.

Lagi-lagi, aku 'bargain' sama Dia. Aku bilang, "Tuhan, aku lagi enjoy banget nih sama kerjaan aku. Entar aja deh kasih jodohnya." Eh, gak tahunya, jadi keterusan sampai sekarang.

Jujur, gue menikmati betul status single gue, walau terkadang emang sih, terbersit juga di benak gue untuk punya anak darah daging sendiri. Tapi, entahlah, bagaimana rencana Tuhan. Yang pasti, kita cuma bisa berserah aja.

No comments: